Sakit Tapi Tak Berdarah Menyiksaku dikala itu, dengan cucuran air mata yang mengalir sangat deras. Kepergian ayahku. Seakan akan merobek hati dan memecah dinding kekuatan tubuhku. Aku merasa lemah seperti diterjang badai yang begitu besar. Sangat sakit yang kurasa, tapi tak meninggalkan luka atau goresan senjata. Dia, orang yang sangat ku cintai, laki-laki yang tak pernah menghianatiku, dan tak akan pernah membenciku. Sampai rasa hormat untuknya serasa tak akan pupus terlihat, tapi karena takdir telah mengungkapkan aku harus rela ditinggalkannya. Hari ber hari telah berlalu, tapi senyum dan kesetiaannya masih sangat hangat terasa di dalam hidupku. Menjadikan keraguan kalau ayah telah pergi selamanya untuk meninggalkanku. Dan meski semua terasa menyakitkan, aku tak ingin berlarut dalam kesedihan. Mungkin hanya doa yang bisa membantuku menenangkan hati & pikiran. Mau apapun ini takdir, aku perc...